No products in the cart.
Asy-Syafa’atul ‘Uzhmaa (Syafaat yang Paling Besar)
Halaqah 36 – Beriman Kepada Hari Akhir
Asy-Syafa’atul ‘Uzhmaa (Syafaat yang Paling Besar)
Asy-Syafa’atul ‘Uzhmaa adalah syafaat yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ untuk para penduduk padang mahsyar. Yang isinya adalah permintaan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, supaya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyegerakan hari keputusan.
Dinamakan Asy-Syafa’atul ‘Uzhmaa atau syafaat yang paling besar, karena syafaat ini diperuntukkan untuk seluruh manusia yang mu’min maupun yang kafir.
Ketika sudah memuncak kesusahan di padang mahsyar, terik matahari, keringat yang menggenang, waktu yang sangat lama dalam keadaan takut yang sangat, menunggu hari keputusan, maka manusia ingin disegerakan hari keputusan tersebut.
Mereka mendatangi orang-orang yang memiliki kedudukan yang mulia. Supaya memohon kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى agar menyegerakan hari keputusan, dan membebaskan mereka dari kesusahan yang berkepanjangan di padang mahsyar.
Pertama-tama mendatangi nabi Adam عليه السلام, bapak mereka, manusia yang pertama. Namun beliau enggan dan meminta udzur dan merasa tidak berhak. Karena beliau عليه السلام pernah memaksiati Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan memakan sesuatu yang dilarang.
Kemudian nabi Adam عليه السلام menyuruh manusia mendatangi nabi Nuh, Rasul yang pertama yang diutus kepada manusia. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak, karena pernah meminta kepada Allah sesuatu yang tidak dibenarkan.
Kemudian nabi Nuh menyuruh manusia mendatangi nabi Ibrahim عليه السلام, kekasih Allah. Beliau juga enggan dan merasa tidak berhak. Karena merasa pernah berdusta.
Kemudian nabi Ibrahim عليه السلام menyuruh manusia mendatangi nabi Musa عليه السلام, seorang nabi yang pernah diajak bicara oleh Allah, namun beliau enggan dan merasa tidak berhak, karena pernah membunuh manusia tanpa diperintah oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Nabi Musa menyuruh manusia mendatangi nabi Isa عليه السلام, beliau juga enggan dan merasa tidak berhak.
Akhirnya nabi Isa عليه السلام menyuruh manusia untuk mendatangi Nabi Muhammad ﷺ. Kemudian mereka mengatakan:
“Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah, penutup para Nabi. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Lakukanlah syafaat, mintalah kepada Rabb-mu untuk kami. Bukankah kamu telah melihat bagaimana keadaan kami. Bukanlah kamu melihat bagaimana kesusahan kami. Kemudian beliau ﷺ, menuju bawah ‘Arsy Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan bersujud kepada Allah. Kemudian Allah mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian kepada Allah yang belum pernah diajarkan sebelumnya kepada seorangpun. Kemudian dikatakan kepada beliau ﷺ, Wahai Muhammad angkatlah kepalamu, mintalah, maka kamu akan diberi. Lakukanlah syafaat, maka kamu akan dikabulkan syafaatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim, Shahih)
Inilah yang disebut dengan Maqoomun Mahmuud, yaitu kedudukan yang dipuji. Dimana beliau ﷺ akan dipuji oleh seluruh manusia yang telah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى janjikan untuk beliau ﷺ, sebagaimana dalam al-Qur’an:
أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
“Semoga Rabb-mu membangkitkan dirimu pada kedudukan yang dipuji” (al-Isra’: 79)
* Postingan ini hanya catatan admin tokoabdu.com dari hasil mendengar audio yang disampaikan pada grup HSI
* Tetap disarankan mengikuti program HSI Abdullah Roy agar lebih mendapatkan faidah ilmu dan juga mendapatkan sanad ilmu karena mendengarkan audionya secara langsung